Kebudayaan Asli dari Silsilah
Keluarga
Nama saya
Tri wahyuni .Nama ayah saya Herlansyah Dan ibu saya Holiani.saya berasal dari
keluarga yang sederhana. Ayah saya merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara .
keluarga kami keluarga yang cukup masih mempertahankan kebudayaan yang ada .
kami merupakan keturunan raden singa dari kampong undor. Puyang kami bernama raden serunting sakti . kami
merupakan penduduk asli dari danau ranau,lampung barat. Berikut sejarah dari
kota lampungku tercinta,
Kata LAMPUNG
sendiri berawal dari kata "Anjak Lambung" yang berarti berasal dari
ketinggian (Diandra Natakembahang:2005) ini karena para puyang Bangsa Lampung
pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung
Pesagi. Sebagaimana I Tshing yang pernah mengunjungi Sekala Brak setelah
kunjungannya dari Sriwijaya dan beliau menyebut To-Langpohwang bagi penghuni
negeri ini. Dalam bahasa hokkian, dialek yang dipertuturkan I Tshing,
To-Langpohwang berarti Orang Atas dan seperti diketahui Pesagi dan dataran
tinggi Sekala Brak adalah puncak tertinggi di Tanoh Lampung.Dari masa itu yang
mulai tercatat, namun pernah kah kita tahu ? dari mana asalnya penduduk sekala
brak ? mereka berasal dari ranau ! seperti yang saya coba terangkan
Berikutnyadan menurut Pengamatan saya berdasarkan dari berbagi sumber
adlah:Pada saat nabi nuh sekitar 6000 tahun yang lalu, menurunkan beberapa
umatnya di gunung seminung. lalu setelah
banjir semakin surut mereka turun dari gunung dan membuat komunitas
sendiri semakin lama komunitas ini semakin besar akhirnya,mereka memcahkan diri
menjadi 2 kelompok, kelompok pertama menyelusuri way selabung menuju utara, dan
kelompok kedua menuju ke arah selatan , kelompok selatan , sementara kelompok
induk tetap di sekitar danau ranau. perlu di ketahui salah satu sungai yang
cukup besar yang berhulu di danau ranau adalah way selabung. karena
itulahpengembangan pengembanagn dari suku induk menyebut mereka orang lampung,
kata ini berasal dari kata se-labung berkembang oleh penutur penutur yang tidak
terbiasa menjadi selampung, selampung artinya orang orang lampung, karena kata
Se dalam bahasa ranau, menunjukan orang yang tidak di kenal namanya namun di
ketahui asalnya, atau SI dalam bahasa indoneianya contoh dalam bentuk percakapan nya" sapa
kek se liyu jeno " = siapakah yang lewat tadi"selampung, aga mit
duway " = si lampung, mau ke air, dari situlah orang orang menyebutnya
sebagai orang orang dari selabung yang berkembang men jadi si lampung.Nah..
begitulah awal mulnya terbentuknya orang
ranau/ orang lambung atau orang se labung. lalu kisah selanjutnya setelah
terbentuk kerajaan Sekala Brak yang banyak di bahas oleh para Bloger-bloger
yang tersebar di dunia maya kelanjutan dari kisah tersebut.Setelah orang ranau
ini menyebar, maka sampailah penyebaranya di sekitar lampung barat, krui,
Bengkulu dan sebagian lagi ke arah utara
membentuk suku, daya komring haji dan seterusnya. yang mediami, muara dua, martapura dans eterusnya hingga ILIR (OKI)
dan Hulu (OKU) . namun hal ini banyak tidak di akui dan di ketahui karena di ranau sendiri
setelah Pemberontakan suku abung yang merupakan
Sub Suku Budaya Rumpun Seminung (
Ranau/se-lampung/ selabung/ lambung ) di sekitar danau ranau tidak ada Kerajaan
besar , karena setelah pemberontakan itu mereka mendirikan kerajaan Sekala
Brak, yang mempunyai kekuasaan dan wilayah yang jauh lebih luas, Sehingga
tercatat adalh kerajaan Sekala Brak saja,
Raja sekala brak merasa mempunyai kuasa unutk mengambil kembali tanah
leluhurnya dari suku abung. pun akhirnya
sebagi tanah leluhur ranau dapat kembali di rebut oleh pemerintah yang
sah, ( KErajaan Sekala Brak ) setelah
perang saudara tersebut di akhiri dengan perjanjian hingga akhirnya suku abung
di hukum untuk tidak boleh menguasai ranau karena ranau adalah tanah leluhur,
yang mempunyai pesna alam, serta kekayaan, dan banayk memberikan kemudahan bagi
masyarakat di sekitarnya ( aga iwa tinggal ngakuk, aga derian tinngal, mutil,
aga bias tinggal ngegetas, pukok ni tumbai ni betik tilah ni tan sek tinggal di
ranau no ) sementara "sebagai hukuman saudara suku abung harus menyingkir ke arah timur" mungkin
seperti itulah titah raja Ranau Sekala Brak kepada para panglima abung..( halok
).Sementara ranau tetap dalam wilayah Kerajaan Sekala Brak, alasan mengapa
kerajaan tidak lagi di pindahkan sekitar danau ranau karena alasan berikut..
1. Daerah
sekala brak dianggap lebih strategis, sehinga lebih mudah unutk mengatur daerah
daerah satelitnya .karena lebih ketengah. selain itu unutk pertahanan dari
serangan musuh sekala berak lebih tangguh karena selain di lindungi oleh gunung
Pesagi , di utara di bentengi oleh gunung seminung , hal yang memungkinkan
adalah datangnya musuh dari arah laut selatan, ini terbukti di abad ke 15 ,
kerajaan sekala berak beberapa daerahnya diserang oleh Kerajaan Banten melalui
jalur laut. .......................**sekitar tahun 1550 suku bangsa Ranau
ditaklukkan kesultanan Banten, yang membutuhkan sekitar Danau Ranau yang hampir
sempurna kekayaan alamnnya, selain tanah
yang subur, danau yang memanjakan para nelayan,
kayanya hasil buminya, serta indahnya panorama alamnya ( lebih kurang
bayangan penguasa banten ranau itu seperti surga kecil di atas bumi .. halok
sehingga begitu nafsunya dia untuk menguasai )pada penyerangan ini banyak
sekali bangsa ranau yang terbunuh
2. Sekala
brak merupakan dataran yang cukup
luas dan subur , memungkinkan unutk
pengembangan ibu kota kerajan dan lahan pertanian.
3. sekala
brak lebih dekat dan lebih mudah unutk
mencapai pantai selatan, sebagai pintu gerbang untuk pergaulan dengan manca
negara.
selanjut nya
dari pada itu...... sebagai pendukung yang mengarahkan bahwa semua penutur
bahasa turunan dari Ranau/lambung./ selabung berasal dari suku induk yaitu suku
ranau ....
Sekala Brak
(Baca: Sekala Bekhak) adalah sebuah kerajaan yang mengalami era Hindu Budha
atau era Keratuan dan era Islam atau era Kesultanan. Berdasarkan penelitian
terakhir diketahui bahwa Paksi Pak Sekala Brak mengalami dua era yaitu era
Keratuan Hindu Budha dan era Kesultanan Islam. Kerajaan ini terletak di dataran
tinggi Sekala Brak di kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung) Yang
menjadi cikal-bakal suku bangsa etnis Lampung saat ini.
Tafsiran
para ahli purbakala seperti Groenevelt, L.C.Westernenk dan Hellfich di dalam
menghubungkan bukti bukti memiliki pendapat yang berbeda beda namun secara
garis besar didapat benang merah kesamaan dan acuan yang tidak diragukan di
dalam menganalisa bahwa Sekala Brak merupakan cikal bakal bangsa Lampung.Dalam
buku The History of Sumatra karya The Secretary to the President and the
Council of Port Marlborough Bengkulu, William Marsdn, 1779, diketahui asal-usul
Penduduk Asli Lampung. Didalam bukunya William Marsdn mengungkapkan "If
you ask the Lampoon people of these part, where originally comme from they
answere, from the hills, and point out an island place near the great lake
whence, the oey, their forefather emigrated...". "Apabila tuan-tuan
menanyakan kepada Masyarakat Lampung tentang dari mana mereka berasal, mereka
akan menjawab dari dataran tinggi dan menunjuk ke arah Gunung yang tinggi dan
sebuah Danau yang luas.."Dari tulisan ini bisa disimpulkan bahwa yang
dimaksud danau tersebut ialah Danau Ranau. Sedangkan Gunung yang berada dekat
Danau adalah Gunung Pesagi, Namun setelah saya Tanya sama mbah google translate
arti sebenarnya adalah:
Jika Anda
bertanya kepada orang Lampoon dari bagian ini, di mana awalnya datang dari
mereka menjawab dari bukit-bukit, dan menunjukkan tempat pulau dekat mana danau
besar, oey itu, nenek moyang mereka beremigrasi ...
****buku ini di jual di toko buku dan sudah di
terjemahkan dalam bahas Indonesia, saya sendiri pernah membacanya .Dalam hal
ini para fakar sejarah lupa, yang dekat danau hanya ada satu yaitu GUNUNG SEMINUNG, tapi mengapa justru
yang di sebut gunung pesagi ?Padahal
jarak dari gunung pesagi ke danau ranau adalah paling tidak 30 KM sementara
gunung seminung persis di pinggir danau ranau (klik link)
Seperti yang
saya jelaskan sebelumnya, peradaban ranau kuno, selain punah karena bencana
alam juga akibat perang saudara dengan bangsa abung, yang tidak hanya menghilangkan 1 generasi penutur,
namun juga membakar semua data data yang umumnya di tulis di kulit kulit kayu.
Selain itu juga hal itu karena kita orang ranau tidak pernah perduli dengan
sejarah dan kebudayaan kita sendiri.
Kutipan
selanjutnya.
Diriwayatkan
di dalam Tambo bahwa para Pendiri Paksi Pak Sekala Brak adalah berasal dari
Pagaruyung.Lalu,
Ada beberapa
teori tentang etimologi Sekala Brak (Diandra Natakembahang:2005), yaitu:
Sakala Bhra
yang berarti titisan dewa (terkait dengan Kerajaan Sekala Brak Kuno)
Segara Brak
yang berarti genangan air yang luas (diketahui sebagai Danau Ranau)
Sekala Brak
yang berarti tumbuhan sekala dalam jumlah yang banyak dan luas (tumbuhan ini
banyak terdapat di Pesagi dan dataran tingginya) ** tidak bisa di jadikan fakta
karena tumbuhan ini tidak hanya ada di pesagi, namun juga di tempat lain
termasuk di ranau
"
analisa dan kesimpulan saya adalah:
Kutipan
tersebut sulit di terima . Karena ASAL MUASAL ORANG LAMPUNG ADALAH DARI RANAU,
(Baca lagi cerita ranau ) dan Orang ranau/ lampung bukan dari turunan padang
atau pagaruyung mengapa ?
Melihat dari
bahasa adalah hal yang sangat tidak mungkin, bahasa ranau mempunyai kosa kata
sendiri, dan umumnya sangat jauh dari bahasa minang.. pada masa itu memang ada
kemungkinan ada eksodus dari suku minang kearah ranau/ lampung, tapi tentunya
setelah lampung sendiri sudah berpenduduk yaitu suku ranau., namun di masa
kerajaan ranau sekala brak. Atau masa
masuknya islam ke daerah ranau. Beralih nya kepercayaan ranau kuno ke kepercayaan
islam secara otomatis mempengaruhi adapt istiadat dan kebudayaan orang ranau
saat ini, jadi tidak menampik ada kesamaan kebudayaan dan adat istiadat orang
lampung /Ranau sekarang dengan kebudayaan dari minang kabau. Namun tidak pernah
bias mengubah bahasanya. Artinya para pembawa islam dari minang tidak pernah
menjadi penguasa, mereka hanya menjadi penyebar agama islam saja.
Seperti yang
saya coba ungkapkan pada halaman sebelumnya kesimpulannya adalah :
Setelah
orang ranau kembali menguasai daerah ranau, namun tidak lagi mendirikan
kerajaan, karena kerajaan ranau sudah pindah ke skala brak sebagai ibu kotanya,
dan sudah lumrah. Berpindahnya ibukota
atau pusat pemerintahan pada kerajaan, selain disebabkan oleh bencana alam,
juga di karenakan kekalahan perang, jadi
saat kunjungan utusan cina datang ke
sumatera, pemerintahan kerajaan ranau
sudah pindah di sekala brak .
Di beri nama
sekala berak karena pendirinya datang dari daerah SEGARA BRAK ( air yang luas =
danau ranau)
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah mengapa hanya
sekala brak yang tercatat ?Ini dia :Berikut kutipan lainnyaDalam catatan Kitab
Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris bahwa antara
tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah Kerajaan Kendali yang terletak
di antara pulau Jawa dan Kamboja. Prof. Wang Gungwu dalam majalah ilmiah
Journal of Malayan Branch of the Royal Asiatic Society dengan lebih spesifik
menyebutkan bahwa pada tahun tahun 441, 455, 502, 518, 520, 560 dan 563 yang
mulia Sapanalanlinda dari Negeri Kendali mengirimkan utusannya ke Negeri Cina.
Menurut L.C. Westenenk nama Kendali ini dapat kita hubungkan dengan Kenali
Ibukota Kecamatan Belalau sekarang. Nama Sapalananlinda itu menurut kupasan
dari beberapa ahli sejarah, dikarenakan berhubung lidah bangsa Tiongkok tidak
fasih melafaskan kata Sribaginda, ini berarti Sapanalanlinda bukanlah suatu
nama.Artinya tercatatnya sejarah baru
terdeteksi pada abad ke 4, dan lagi
pulaBaru Sekitar awal abad ke 9 Masehi para Saibatin di Sekala Brak menciptakan
aksara dan angka tersendiri sebagai Aksara Lampung yang dikenal dengan Had
Lampung.
Kutipan
selanjutnya,Abad ke 3 telah berdiri Kerajaan Sekala Brak Kuno yang belum
diketahui secara pasti kapan mulai berdirinya. Kerajaan Sekala Brak ini dihuni
oleh Buay Tumi dengan Ibu Negeri Kenali dan Agama resminya adalah Hindu Bairawa
dan Budha. Hal ini dibuktikan dengan adanya Batu Kepampang di Kenali yang
fungsinya adalah sebagai alat untuk mengeksekusi Pemuda dan Pemudi yang tampan
dan cantik sebagai tumbal dan persembahan untuk para Dewa. ( sudah pernah saya
tuturkan berdasarkan cerita kajong, ini terlihat benang merahnya,)
Dari
Prasasti Hujung Langit (Hara Kuning) bertarikh 9 Margasira 919 Caka yang di
temukan di Bunuk Tenuar Liwa terpahat nama raja di daerah Lampung yang pertama
kali ditemukan pada prasasti. Prasasti ini terkait dengan Kerajaan Sekala Brak
kuno yang masih dikuasai oleh Buay Tumi. Prof. Dr. Louis-Charles Damais dalam
buku Epigrafi dan Sejarah Nusantara yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi
Nasional, Jakarta, 1995, halaman 26-45, diketahui nama Raja yang mengeluarkan
prasasti ini tercantum pada baris ke-7, menurut pembacaan Prof. Damais namanya
adalah Baginda Sri Haridewa.Lebih jauh lagi Sekala Brak Hindu adalah juga
merupakan cikal bakal Sriwijaya, dimana saat persebaran awal dimulai dari
dataran tinggi Pesagi dan Danau Ranau satu kelompok menuju keselatan menyusuri
dataran Lampung dan kelompok yang lain menuju ke arah utara menuju dataran
palembang (Van Royen:1927). Bahkan seorang keturunan dari Sekala Brak Hindu
adalah merupakan Pendiri dari Dinasti Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri
Jayanaga yang memulai Dinasti Sriwijaya awal dengan ibu negeri Minanga Komering
(Arlan Ismail:2003).Dan itu adalah perluasan penguasa ranau untuk cakupan kerajaan
dan
seterusnya..............masih banyak referensi lainnya puluhan bahkan ratusan
yang mendukung kalu bangsa tumi pendiri kerajaan Skala brak dating dari daerah danau ranau.Dan yang perlu
di luruskan adlah danau ranau berlatar belakang gunung seminung bukan gunung
pesagi
Jarak antara
gunung seminung ke gunung pesagi sekitar 30 km
Sudah
menjadi suatu keharusan peradaban
peradaban di dunia selalu berada di dataran tinggi dan berdekatan dengan
sumber air. begitu pula Peradaban ranau kuno.
dengan tidak
mengesampingkan kebesaran kerajaan SKALA BRAK yang di anggap sebagai cikal
bakal bangsa lampung, namun analisa saya merujuk pada masa sebelum kerajaan
Sekala Brak, dan asal pendiri kerajaan Sekala Brak, kunjungan utusan cina
pertama
Menurut data
Cina Koying telah melakukan perdagangan dalam abad ke 3 M juga di Pasemah
wilayah Sumatra Selatan dan Ranau wilayah Lampung telah ditemukan petunjuk
adanya aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh Tonkin atau Tongkin dan
Vietnam atau Fu-nan dalam abad itu juga. Malahan keramik hasil zaman dinasti
Han (abad ke 2 SM sampai abad ke 2 M) di temukan di wilayah Sumatera tertentu.
Kerajaan
Kepaksian Sekala Brak
Sekala Brak
adalah sebuah kerajaandi kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung) yang
menjadi cikal-bakal suku bangsa/etnis Lampung saat ini. Asal usul bangsa
Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran
Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di
Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung
menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu
Way Komring, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang
Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang
serta Pantai Banten.
Dalam
catatan Kitab Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris
bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah Kerajaan Kendali
yang terletak di antara pulau Jawa dan Kamboja. Hal ini membuktikan bahwa pada
abad ke 3 telah berdiri Kerajaan Sekala Brak Kuno yang belum diketahui secara
pasti kapan mulai berdirinya. Kerajaan Sekala Brak menjalin kerjasama
perdagangan antar pulau dengan Kerajaan Kerajaan lain di Nusantara dan bahkan
dengan India dan Negeri Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar