KOMPONEN-KOMPONEN
ELEKTRONIKA
Komponen-komponen elektronika terbagi
atas :
a. Komponen
Pasif
Yaitu
komponen dasar elektronika yang pengoperasiannya tidak memerlukan sumber
tegangan atau sumber arus listrik. Contohnya Resistor, kapasitor,transforamator
/ trafo dan dioda.
b. Komponen
Aktif
Yaitu
komponen dasar elektronika yang memerlukan arus listrik. Contohnya transistor
&
IC ,generator dan lampu tabung.
Rangkaian
elektronika yang dapat dihasilkan dari komponen dasar antara lain :
-
Sirine / alarm
-
Bel rumah
-
Lampu hias
-
Amplifier
-
Parameter radio, dll.
Perkembangan
berbagai macam komponen elektronika terintegrasi berupa IC
(Integrated
Circuit), Microprocessor & processor. Semua dirangkai menadi sebuah
komponen baru (chip).
Dibawah
ini akan dijelaskan lebih merinci mengenai komponen
komponen
elektronika.
1. Resistor
Resistor merupakan komponen dasar yang digunakan
untuk membatasi
jumlah
arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian (sebagai penghambat arus).Resistor bersifat
resesif dan umumnya terbuat dari karbon dan terdapat susunan gelang.
Resistor
adalahkomponen elektronik dua kutub yang
didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan
salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik,
dan induktansi.Resistor dapat diintegrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan
letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup
dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Resistor
yang bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar W=12 R Watt.
Semakin besar resistor bisa menujukkan
semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Untuk
mengetahui nilai hambatan sutu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna
yang tertera pada bagian luar badan resistor yang berupa gelang.
Pembacaan tabelnya adalah, Warna
ke1 menyatakan angka, warna ke2 menyatakan
angka, warna ke3 menyatakan banyaknya nol, warna
ke 4 menyatakan batas toleransi ukur. Pada urutan pembacaan
resistor diatas dapat di contohkan dalam studi kasus sebagai berikut, misalkan
kita akan membaca resistor dengan ukuran besar 47000 Ohm atau 47k Ohm, maka
urutan warnanya adalah sbb:
Kuning
= 4
Ungu = 7
Orange = 000
Emas = Toleransi 5 %
Ungu = 7
Orange = 000
Emas = Toleransi 5 %
1.1
Macam-macam resistor
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk
membuatnya, resistor dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain resistor
kawat, resistor arang, resistor oksida logam, resistor film, resistor
karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun dalam praktek perdagangan di
pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor)
dan resistor tidak tetap (variable resistor).
a. Resistor
tetap (Fixed resistor)
Resistor
tetap adalah resistor yang nilai
hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik
yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor jenis ini adalah bahan
pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya terdapat conducting
metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial.
Ukuran fisik resistor tetap bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang
dimilikinya. Misalnya resistor tetap dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk
fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor yang mempunyai daya 1/4 watt.
Contoh gambar resistor tetap
Pada gambar di atas ditunjukan beberapa
contok bentuk fisik dari resistor tetap, dari yang paling kecil sampai yang
paling besar sesuai dengan daya yang di milikinya. Dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju, maka diciptakan sebuah teknologi baru yang disebut
dengan SMD (Surface Mounted Device) yang membuat bentuk resistor tetap
menjadi lebih kecil sehingga dalam prakteknya kita dapat membangun sebuah
sistem yang mempunya ukuran sekecil mungkin.

resistansi yang dituliskan pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.
Selain
kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut dengan (Single-In-Line)
SIP resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat beberapa resistor yang
disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common.
Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka
dengan resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb.
Gambar di samping ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin
dan 5 pin. Namun di pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan
jumlah pin yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya
1.2 Jenis-Jenis Resistor Tetap
- Precision Wirewound Resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu sampai 0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah. Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini adalah DC Measuring equipment dan Reference Resistoruntuk Voltage Regulators dan Decoding Network.
- NIST Standard Resistor
NIST (Nasional Institute Standard of
Technology) merupakan tipe resistor dengan keakuratan paling tinggi
yaitu 0,001%,TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan Precision
Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai setandar
didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
- Power Wirewound Resistor
Biasanya
resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang sangat besar.
Resistor jenis ini dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis
lain. Karena panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya resistor ini dilapisi
dengan bahan seperti ceramic tube, ceramic rods, anodized aluminium,
fiberglass mandels, dll.
- Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi
sebagai penghambat arus juga sebagai sekering. Resistor jenis ini didesain
sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka
hambatanya menjadi tak terhingga.
- Carbon
Composition
Resistor
jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di jumpai dipasaran, dan sangat
mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur dengan
batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki
koefisien tegangan, dimana nilai hambatannya akan berubah ketika diberi
tegangan. Semakin besar tegangan yang melewatinya maka akan semakin besar pula
perubahannya. Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan
berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini harus
hati-hati karena bisa salah dapat menimbulkan noise dimana noise ini
tergantung pada nilai dan besar ukuranya.
- Carbon Film Resistor
Resistor jenis ini mempunyai
karakteristik yang hampir saman dengan resistor carbon
composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur
nilainya lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan
memotong batangan keramik yang panjang kemudian dicampur dengan material
karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih bagus di bandingkan
dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi dengan carbon
composition. Diman wirewound akan menjadi suatu induktansi
ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya
tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi
apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan rendah.
- Metal
Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan
terbaik dari jenis carbon composition dan carbon film.
Karena resistor ini lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan, noise,
dan koefisien temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus
jenis precision wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah
metal dan keramik, bahan ini mirip dengan bahan untuk membuat carbon
film resistor.
- Foil
Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik
yang sama dengan resistor film. Kelebihan utamanya adalah pada tingkat
kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang tinggi.
Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor
ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya
dipakai dalamstrain gauge, dimana nilai strain dapat
diukur berdasarkan perbahan resistansinya.
- Power
Film Resistor
Material yang
digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan carbon
film. Namun dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film
resistor mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon yang
lebih baik dibandingkan power wirewound resistor, dan biasanya
resistor ini mempunyai nilai toleransi yang cukup besar.
b.Resistor tidak tetap (Variable
Resistor)
Resistor tidak tetap adalah
resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah2 sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan cara memutar
atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula nilai
perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya
suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
Jenis-jenis
resistor tidak tetap
-Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi
tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan
cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi
yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan untuk mengetahui
berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk
pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan
lain-lain. beberapa jenis potensiometer :
a.Potensiometer
liniar
Potensiometer
liniar mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti
dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan
jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional
diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer,
misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
b.Potensiometer
logaritmik
Potensiometer
logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari
bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang
resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak
benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk
meniru hukum logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan
potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar
logaritmik relatif sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada
peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.
-
Rheostat
Cara
paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah dengan
menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat
adalah resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk
menangani arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat
dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu
yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke
lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal dapat digunakan sebagai
resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak menggunakan terminal ketiga.
Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan dengan terminal
penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh kotoran.
c.Potensiometer
digital
Potensiometer
digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari potensiometer
analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
-Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari
tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat
di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena
untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai
tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.
-NTC dan PTC
NTC
adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat
komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila
temperatur disekelilingnya naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive
Temperature Coeficient, yang nilai resistansinya akan bertambah besar apabila
termperatur disekelilingnya turun.. Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan
sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor.
Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan
ditentukan oleh suhu disekitarnya.
-LDR
LDR adalah singkatan dari Light
Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai resistansinya akan
berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya LDR digunakan
untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu taman, lampu
jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan tingkat cahaya
yang ada didepannya.
-VDR
VDR
adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu
sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung
dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan
yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang
melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan
sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen
transistor.
2.
Dioda
Secara etimologis pengertian dioda berasal dari
dua buah kata DI (dua) dan ODA (elektroda), yang artinya dua elektroda. Secara
harfiah pengertian dioda adalah sebuah komponen elektronika yang memiliki dua
buah elektrodadimana elektroda berpolaritas positif disebut Anoda dan elektroda
yang berpolaritas negatif disebut Kathoda.
Fungsi dioda sangat
berhubungan dengan sistem pengendalian arus tegangan.
Dioda merupakan
komponen aktif yang bersaluran dua, tapi khusus untuk dioda termionik mungkin
memiliki saluran ketiga sebagai pemanas. Namun pada umumnya dioda memiliki dua
elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir. Kebanyakan komponen ini
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya, sedangkan dioda
varikap (variable capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan.
Pada gambar struktur dioda di atas terlihat jelas adanya sambungan semikonduktor PN. Pada bagian sambungan terdapat sebagian area yang ternetralkan yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron artinya elektron pada sisi N melompat sebagian ke sisi P sehingga area tersebut menjadi area ternetralkan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.
Pada gambar struktur dioda di atas terlihat jelas adanya sambungan semikonduktor PN. Pada bagian sambungan terdapat sebagian area yang ternetralkan yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron artinya elektron pada sisi N melompat sebagian ke sisi P sehingga area tersebut menjadi area ternetralkan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.
Jika dioda diberi bias positif (forward bias/bias maju), dengan kata
lain memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron
dari sisi N akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Setelah elektron
bergerak meninggalkan tempatnya mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole
pada sisi N. Terbentuknya hole hasil dari perpindahan elektron ini disebut
aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka
dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Dioda Schottky: berbeda dengan dioda normal, dioda ini
memiliki tegangan yang berbeda yaitu antara 0.15-0.45 volt. Merupakan tipe yang
khusus dari dioda dengan tegangannya rendah. Jadi saat arus masuk melalui diode
makan akan ditahan hambatan internalnya, sehingga tegangan berubah jadi kecil
di terminalnya.
Dioda pada umumnya
terbuat dari bahan silikon yang mempunyai tegangan pemicu sebesar 0.7 Volt.
Tegangan ini menurut uraian di atas adalah tegangan minimum yang diperlukan
agar elektron bisa melompat mengisi hole melalui area penetralan (depletion
layer). Di dalam dioda tidak akan terjadi atau sulit sekali terjadi perpindahan
elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan
elektron masing-masing tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan lapisan
deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Berbagai jenis
dioda dibuat sesuai dengan fungsinya, tapi fungsi dioda
ini tidak meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda
penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo
(Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.
Dioda penyearah
(rectifier) berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik
(AC) ke arus searah (DC) atau mengubah arus AC menjadi DC. Jenis dioda ini
terbuat dari bahan Silikon. Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang
terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage
Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Fungsi dari
komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan
Zener.
Dioda emisi cahaya
(LED) adalah Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara
elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga
“Optoelectronic”.
Ada tiga fungsi umum penggunaan LED, yaitu : sebagai lampu indikator, untuk
transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jaraktertentu, dan
sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Dioda cahaya ini
bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam
keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan
dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon.
Penggunaan dioda
cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang
(Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya
dan dioda cahaya. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat
cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini
tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak
juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal
dalam penggunaan alarm.
Dioda Varactor
disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang
berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja di daerah reverse mirip
dioda Zener. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun.
Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di
bagian pengaturan suara (Audio).
SCR singkatan dari
Silicon Control Rectifier. Fungsi diodaini sebagai pengendali. SCR atau Tyristor
masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan
tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut
Thirystor. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan
biasanya disebut PNPN Trioda.
Dioda
terdiri dari :
a. Dioda
Kontak Titik
Dioda
ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60. Simbol Dioda
Kontak Titik :
b. Dioda
Hubungan
Dioda
ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.Dioda ini
biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki
tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis
yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama
dengan simbol dioda kontak titik.
c. Dioda
Zener
Dioda
Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja
reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari
dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti
dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12
V. Simbol Dioda Zener :
d. Dioda
Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light
Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya)
Dioda ini akan
mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED
banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Simbol LED :
Gambar
Dioda LED
3.
Transistor
Ditemukan oleh W. Sockley , W.H.
Brattain , J. Bardeen dari Amerika Serikat pada tahun 1948 . Transistor terbuat dari bahan germanium dan silicon .
Komponen yang satu ini merupakan komponen dasar dari sebuah mikroprosesornya
computer.
Transistor merupakan alat
semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambug (switching), stabilisasi tegangan,modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (VJT) atau tegangan inputnya
(FET),memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Transistor memiliki 3 terminal.
Tegangan/arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar
yang melalui 2 terminal lainnya. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (peguat).
Transistor mempunyai 3 kaki, yaitu :
1.
Colector
(C)
2.
Basic
(B)
3.
Emiter
(E)
Fungsi
Transistor :
1.
Sebagai
perata arus/penyearah
2.
Menahan
sebagian arus
3.
Menguatkan
arus
4.
Membangkitkan
frequency rendah maupun tinggi
5.
Sebagai
mixer, osilator dan switch.
Transistor
di bedakan menjadi 2 yaitu :
1. Transistor bipolar
Transistor
merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor
yang hanya memiliki 2 kaki. Setiap kaki mempunyai nama sendiri-sendiri ada
emitter(E), collector(C), basis(B). Fungsi dari masing – masing elektroda (kaki)
yaitu :
Emitter : membangkitkan electron di
dalam transistor.
Collector
: menarik / menyalurkan electron – electron keluar dari transistor.
Basis
: mengendalikan / mengatur aliran electron dari emitter ke collector.
Dan memasangnya jangan sampai salah,
karena akan merusak rangkaian. Transistor bipolar ada 2 macam ada yang bertipe NPN dan PNP.
Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya. Dan gambarnya :
NPN : tanda panah arah keluar
PNP : tanda panah
arah ke dalam
Selain gambar , ada juga perbedaan
lainnya yaitu pemberian polaritas bateray : Transistor PNP Emitter di hubungkan dengan kutub positif
bateray dan colletor di hubungkan dengan kutub negative bateray . Sedangkan pada
transistor NPN , Emitter di hubungkan ke kutub negative bateray dan collector
di hubungkan dengan kutub positif . Karena transistor mempunyai 3 kaki maka
untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat
datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya. Simbol :
Gambar Transistor Bipolar
2. Transistor
Unipolar
Transistor
Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub.
Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book
transistor yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Transistor unipolar adalah
FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P,
MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P. Simbol Transistor Unipolar :
Gambar
Transistor Unipolar
Karena transistor mempunyai 3 kaki
maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga
melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Fungsinya transistor :
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus
Fungsinya transistor :
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus
-Sebagai pembangkit frekuensi
-Sebagai pencampuran
frekuensi
-Sebagai Stabilisator tegangan pada adaptor
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai untuk penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
( switching), stabilisasi tegangan,modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada prinsipnya,
suatu transistor terdiri atas dua buahdioda yang disatukan. Agar transistor
dapat bekerja,kepada kaki-kakinya harus
diberikan tegangan,tegangan ini
dinamakan voltag.Sifat transistor adalah bahwa antara
kolektor dan emitor akan ada arus(transistor
akan menghantar) bila ada arus basis.Makin besar arus basis makin besar
penghantarnya.
4.
LED
LED
adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya)
Dioda ini akan
mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED
banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Simbol LED :
Gambar Dioda LED
5.
Kapasitor
Kapasitor
merupakan komponen dasar elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu.
Merupakan
komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.
Struktur
C terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik,
misalnya vakum, keramik, gelas, dll.
Kemampuan
kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi dengan satuan
farad (F).
Beberapa fungsi kapasitor :
·
Menyimpan muatan listrik
·
Mengatur frekuensi
·
Sebagai filter
·
Sebagai kopel (penyambung)
Berbeda halnya dengan resistor yang
dalam pemasangannya bisa dibolak-balik, pemasangan kaki kapasitor tidak boleh
sembarangan. Hal ini dikarenakan kaki kapasitor ada yang bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif. Salah menempatkan kaki kapasitor dalam suatu
rangkaian elektronika dapat mengakibatkan kapasitor tersebut menggelembung atau
bahkan meledak. Penggunaan kapasitor dengan tegangan break yang lebih kecil
dari tegangan kerja pada rangkaian juga dapat mengakibatkan kapasitor tersebut
meledak.
Informasi mengenai kapasitansi,
tegangan break, serta kaki muatan negative dapat diperoleh dari tulisan/lambang
di badan kapasitor. Jika terdapat tulisan 100uF/16V, berarti kapasitor tersebut
memiliki nilai kapasitansi 100uF dan tegangan break 16V. Sedangkan jika pada
salah satu pangkal kaki kapasitor (di bagian badan kapasitor) terdapat tanda
stri[ (‘ – ‘), berarti kaki tersebut bermuatan negative, sedangkan kaki satunya
lagi bermuatan positif.
Saat kapasitor diberi tegangan,
kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat
yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat
tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding
dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C
menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan
kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.Seperti halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.Seperti halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
-
Kapasitor Tetap
Kapasitor
tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Simbol
Kapasitor Tetap :
Kapasitor
dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantaralempeng-lempeng
logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik,
mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng
terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan
kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012 pF.
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3
angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF). Contoh : Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai
kapasitas dari kapasitor tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01
mF. Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub
positif dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya. Misalnya :
100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan kerjanya tidak
boleh melebihi 16 volt. Simbol Elco :
Gambar
Kapasitor Tetap
-Kapasitor
Tidak Tetap
Kapasitor
tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau kapasitas
yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor
Trimer
Kapasitor
yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutarporosnya dengan
obeng.
Simbol Trimmer :
b. Variabel
Capasitor (Varco)
Kapasitor
yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang tersedia
(bentuk menyerupai potensiometer).
Simbol Varco :
5. Power Supply
Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi
untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya
motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power
supply berupa
arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah
tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputerhanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power
supply berupa
kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.
Fungsi Power Supply dalam komponen komputer sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat khususnya motherboard. Power Supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu di karenakan hardware di dalam komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Pengertian dari power supply adalah sebuah perangkat yang terdapat di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan komputer. Fungsi power supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.
Cara kerja power supply tidaklah sesulit yang kita lihat, kita hanya cukup menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut power good.
Fungsi Power Supply dalam komponen komputer sangat vital, karena power supply merupakan pembagi arus untuk semua perangkat khususnya motherboard. Power Supply berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menjadi tegangan DC, itu di karenakan hardware di dalam komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Pengertian dari power supply adalah sebuah perangkat yang terdapat di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan komputer. Fungsi power supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.
Cara kerja power supply tidaklah sesulit yang kita lihat, kita hanya cukup menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut power good.
1.
Konektor 20/24 pin ATX Motherboard
2.
Konektor 4 pin peripheral power (untuk periferal seperti Hardisk, CD-ROM,
Kipas)
4.
Konektor 6-pin PCIe (untuk kartu grafis jenis PCIe)
5.
Konektor floppy (untuk floppydisk drive)
6.
Konektor SATA (untuk hardisk / optical drive berjenis sata)
Jenis Power Supply
A. Power Supply jenis AT
Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan.
Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.
B. Power Supply jenis ATX
Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.
Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.
7.
IC
(Intergrated Sircuit)
Jika dibandingkan ukuran peralatan elektonik zaman dulu dengan peralatan
keluaran sekarang pasti perbedaan ukurannya sangat mencolok. Sebagai contoh,
computer pada awal ditemukan ukurannya sangat besar, tetapi sekarang jauh
lebihkecil (laptop) atau ukuran televisi yang sangat besar sekarang dengan
teknologi layer datar maka ukurannya tinggal beberapa centi saja.Kemajuan
elektronika terjadi karena ditemukannya
IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC
disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian
dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan
bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya
harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.
IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut
dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik
atau takikan. Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya
menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya.
Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type
741 dapat muncul dengan tanda uA-741, LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan
sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah
Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor
(CMOS). Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya
4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74.
Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu -54
sampai 125o C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu
bekerja pada suhu 0 sampai 70o C.
Fungsi :penguat suara (audioa amplifier ), penstabil tegangan (voltage
stabilizer ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar