KARYA SASTRA
Oleh :
Nama :
Tri Wahyuni
Nim
:
061530330290
Kelas : 1TB
Dosen pengampu : Edi Suryadi,M.Pd.
JURUSAN tEKNIK ELEKTRO
program studi D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang
30139 Telpon : +620711353414
Fax :+62711355918 Web : http:// www.polsri.ac.id atau http://www.polisriwijaya.ac.id
Email : info@polsri.ac.id
Fax :+62711355918 Web : http:// www.polsri.ac.id atau http://www.polisriwijaya.ac.id
Email : info@polsri.ac.id
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
latar Belakang
Karya sastra.Karya sastra bukanlah hal baru
yang pernah kita dengar.Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai saat ini
tentunya kita pasti sudah pernah membaca berbagai karya sastra. Pada dasarnya
karya sastra banyak memberikan manfaat
kepada kita. Karena dari tulisan-tulisan karya tersebut banyak
memberikan gambaran dan Rentetan pembelajaran pada hidup kita . Hal ini diungkapkan oleh Jobrahim, ed, (1994: 221) bahwa
sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial.
Karya
sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan, diilhami,
dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara
langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui
bentuk bahasa(Hardjana,1985:10). Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni
bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat
dinikmati oleh pembaca. Karya sastra yang baik
adalah sebuah karya yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hubungan
sastra dengan masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat
dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas
kenyataan sosial (masyarakat), walaupun karya sastra meniru alam dan
dunia subjektif manusia (Wellek dan Warren, 1990:109) Karya sastra bukan hasil
kerja lamunan belaka, melainkan juga penghayatan sastrawan terhadap kehidupan
yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab sebagai sebuah karya
seni (Hadi W.M, 2008: 3).
Karya sastra dikenal dalam
dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Contoh dari karya sastra fiksi adalah
prosa, puisi, dan drama, sedangkan contoh karya sastra nonfiksi adalah biografi,
autobiografi, esai, dan kritik sastra (Djojosuroto dan Pangkerego, 2000:12).
Pada umumnya karya sastra dibagi menjadi
dua yaitu karya sastra lama dan karya sastra baru.Karya Sastra lama merupakan karya sastra yang berbentuk
lisan atau ucapan, sering juga disebut sebagai sastra melayu yang proses
terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang orang zaman dulu.
Cerita-cerita tersebut banyak yang mengandung pelajaran serta hikmah yang dapat
diambil oeh orang-orang yang mendengarnya.sedangkan karya sastra baru adalah
karya-karya sastra yang hidup dan berkembang di kehidupan masyarakat modern.
Sastra modern lahir setelah munculnya pergerakan nasional atau tidak berada
pada zaman dahulu atau zaman kerajaan.
Jenis dari karya sastra lama adalah seperti beragam jenis dan
bentuk, baik syair maupun prosa, contohnya hikayat, beragam pantun, dongeng,
legenda, dan mitos. Kita memiliki khasanah
sastra klasik yang tersimpan dalam berbagai bahasa daerah di seluruh Indonesia (Rusyana, 1999:2). Karya sastra lama pada saat ini memang sudah jarang
terlihat bentuk karyanya dikarenakan para remaja lebih menutup diri mengenai
hal-hal yang berbau kesusastraan lama.akan tetapi karya sastra lama memiliki
keindahan dan makna apabila kita memaknainya . Karya sastra yang telah lahir ribuan tahun yang lalu,
masih menampilkan makna yang berbeda-beda sehingga tetap bermanfaat bagi
masyarakat (Wahid, 2006). Jenis dari karya sastra baru adalah seperti
puisi, drama ,cerpen,biografi,novel,essai dan kritik. Seperti yang bias kit
abaca dan kita lihat pada saat ini bahwa karya-karya sastra baru sangat mudah
ditemukan. Karya sastra baru itu sendiri lebih diminati oleh pembaca
diindonesia terutama novel.
Kita sendiri pasti sudah pernah membuat berbagai macam karya sastra
seperti puis,gurindam, cerpen atau bahkan novel yang merupakan salah satu
bentuk dari karya sastra. Dalam membuat karya sastra ada hal hal yang perlu
kita perhatikan . seperti membuat puisi dengan aturan rima abab dan bersajak
aabb. Akan tetapi kita belum banyak mengetahui apa saja bagian-bagian dari
karya sastra itu sendiri dan Bagaimana
cara membuat karya sastra yang baik dan benar itu.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud karya sastra ?
2.
Apa
saja Unsur-unsur dari karya sastra ?
3.
apa
saja ciri-ciri dan jenis-jenis karya sastra lama dan baru ?
4.
Apa
Fungsi dari karya sastra?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui pengertian,unsur , serta ciri dan jenis-jenis karya sastra baru dan
karya sastra lama.
1.4 Manfaat
1.
Membuat
para pembaca mengetahui secara mendalam tentang karya sastra
2.
Meningkatkan
wawasan pembaca tentang bagian-bagian dari sastra
3.
Dapat
membuat pembaca mengetahui unsur-unsur dari karya sastra
4.
Meningkatkan
wawasan pembaca tentang cirri-ciri dan jenis-jenis karya sastra.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian sastra
Karya
sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan, diilhami,
dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara
langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui
bentuk bahasa(Hardjana,1985:10). Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni
bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat
dinikmati oleh pembaca. Karya sastra yang baik
adalah sebuah karya yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hubungan
sastra dengan masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat
dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas
kenyataan sosial (masyarakat), walaupun karya sastra meniru alam dan dunia
subjektif manusia (Wellek dan Warren, 1990:109) Karya sastra bukan hasil kerja
lamunan belaka, melainkan juga penghayatan sastrawan terhadap kehidupan yang
dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab sebagai sebuah karya seni
(Hadi W.M, 2008: 3).Mursal
Ensten mendefinisikan “Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta
artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat)
melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan
manusia (kemanusiaan).” (1978:9). Di sisi lain Semi mengungkapkan “Sastra
adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.” (1988:8). Panuti
Sudjiman mendefinisikan “Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki
berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam
bagian isi, dan ungkapannya.” (1986:68). Plato dan Aristoteles mempunyai
definisi tersendiri mengenai sastra, menurut Plato “Sastra adalah hasil
peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus
merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan.
Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.” Sastra
sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.”
diungkapkan oleh Aristoteles. Menurut Engleton sendiri (1988:4), sastra yang
disebutnya adalah “Karya tulisan yang halus” (belle letters) adalah karya yang
mencatatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang
dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang tipiskan dan diterbitkan,
dijadikan ganjil.
Dari definisi-definsi tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa karya sastra adalah suatu ciptaan atau karangan yang dibuat oleh seseorang dengan memiliki maksud
dan tujuan tertentu.
2.2 Unsur-Unsur Karya Sastra
Menurut
Adrian dalam blognya http://aan7381.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-unsur-intrinsik-dan-unsur.html
Secara umum karya sastra (modern) khususnya prosa memiliki dua unsur
pokok, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra
adalah unsur yang membangun suatu karya sastra dari dalam. Sedangkan unsur
ekstrinsik sastra adalah unsur luar yang memengaruhi suatu karya sastra.
2.2.1.
Unsur Intrinsik
Menurut Adrian dalam
blognya http://aan7381.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-unsur-intrinsik-dan-unsur.html Bagian-bagian
dari unsur intrinsik sastra yaitu:
1. Tema
adalah pokok pikiran pengarang, inti cerita karya sastra itu.
2. Tokoh
adalah lakon yang diperankan oleh seseorang dan memiliki
karakteristik serta posisinya sendiri
dalam tiap cerita karya sastra. Tokoh berdasarkan karakteristik dan posisinya
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Tokoh utama, tokoh yang menjadi fokus cerita,
umumnya digambarkan dalam karakter protagonis.
b.
Tokoh sentral, tokoh yang menjadi sumber
masalah dan penyebab adanya konflik cerita, umumnya digambarkan dalam karakter
antagonis atau lawan dari protagonis.
c.
Tokoh pembantu, tokoh yang tidak terlibat
langsung dalam konflik cerita, bersifat netral atau tidak memihak antara tokoh
sentral dan tokoh utama. Dari segi karakter tokoh ini disebut tritagonis.
3. Penokohan
adalah perwujudan tokoh didasarkan pada fisik, mental, dan hubungan sosialnya
dalam cerita karya sastra itu.
4. Latar
(setting) adalah gambaran
tempat, waktu, dan suasana kejadian cerita karya sastra itu.
5. Alur
(plot) adalah jalan cerita yang
menunjukkan urutan tiap adegan dalam cerita karya sastra itu. Alur
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
alur maju
b.
alur mundur
c.
alur campuran
Adapun bagian-bagian yang menjadi adegan dalam cerita
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pengenalan, pada bagian ini dipaparkan tema
atau masalah dalam cerita.
2.
Konflik, pada bagian ini terjadi benturan antara
tokoh utama dan tokoh sentral.
3.
Klimaks, pada bagian ini benturan yang
terjadi antara dua pihak akan mengalami pucaknya.
4.
Antiklimaks, pada bagian ini suasana tegang
akibat konflik yang memuncak perlahan mulai mereda.
5.
Penyelesaian,
akhir cerita (happy ending atau
sad ending).
6.
Sudut pandang (point of view) adalah cara pengarang bercerita, atau dapat pula
dikatakan gambaran posisi pengarang pada cerita karya sastra. Sudut pandang
dibedakan menjadi:
a.
Sudut pandang orang pertama (pengarang berada
dalam cerita dan ikut berperan, aku-an):
b.
Pelaku utama (pengarang sendiri yang menjadi
fokus cerita)
c.
Pelaku sampingan (pengarang hanya berperan
sebagai pemeran sampingan, tidak terlibat langsung dalam masalah yang ada dalam
cerita itu).
d.
Sudut pandang orang ketiga (pengarang berada
di luar cerita, dia-an):
1.
Serba tahu (pengarang mengetahui tiap
permasalahan yang terjadi dalam tiap adegan cerita).
2.
Pencerita (pengarang memiliki keterbatasan
bercerita pada tiap adegan, umumnya narasi cerita dengan menggunakan sudut pandang
ini terdapat beberapa kalimat pertanyaan yang diarahkan kepada pembaca/
penikmat karya sastra).
7.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui karya sastra. Amanat umumnya bersifat
objektif, atau dapat diartikan berbeda-beda pada tiap pembaca karya sastra itu
disesuaikan dengan kebutuhan.
2.2.2. Unsur Ekstrinsik
Menurut Wellek & Warren
(1956) Unsur ekstrinsik atau unsur luar yang memberi pengaruh pada suatu cerita
karya sastra terdiri :
a. Riwayat
pengarang, yang meliputi kehidupan pribadinya baik pendidikan maupun hubungan
sosial pengarang pada kehidupan nyata.
b. Nilai-nilai
kehidupan, seperti nilai moral (perilaku), nilai estetika (keindahan), nilai
sosial (lingkungan dan masyarakat setempat), nilai budaya (adat dan kebiasaan),
nilai religius (keyakinan), nilai pendidikan (ajaran-ajaran baik), dan nilai
filosofi (pandangan hidup).
2.3. Jenis –jenis dari karya sastra lama dan
baru
2.3.1. Karya Sastra Lama
Karya Sastra lama merupakan karya sastra yang berbentuk
lisan atau ucapan, sering juga disebut sebagai sastra melayu yang proses
terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang dulu.(YusufBudiman,2013,
http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/2013/05/sastra-lama-dan-sastra-baru.html).
Menurut Susi Wijiasti dalam blognya di http://susispenyosi.blogspot.co.id/2012/10/ciri-ciri-sastra-lma.html ciri-ciri karya sastra lama adalah :
- Anonim (Tidak dikenal nama pengarangnya)
- Merupakan sastra lisan (disampaikan lewat mulut
kemulut)
- Sangat terikat oleh aturan-aturan yang ada (terutama
puisi)
- Sifatnya sertaris (tidak berkembang)
- Dibidang prosa kebanyakan bersifat khayal
- Ceritanya kebanyakan berpusat pada istana (istana
sentris)
- Merupakan milik bersam
2.3.1.1.
Jenis-jenis dari karya sastra lama
1.Puisi lama
Menurut Alisjahbana
puisi lama adalah bagian dari kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat
lama. Puisi
lama masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut:
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata di tiap baris
- Irama
2.3.1.2.
Ciri - Ciri Puisi Lama
Menurut Yuby dalam blognya http://yuby-idea.blogspot.co.id/2013/01/contoh-jenis-dan-ciriiciri-puisi-lama.html ciri
ciri puisi lama adalah sebagai berikut :
1. Puisi
kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonym
2. Tidak
seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam
jenis sastra lisan
3. Tidak
sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat
pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.
2.3.1.3
Jenis-jenis puisi lama
1. Mantra
Hasan (dalam Saprianto,
2011:7) menyatakan “Mantra adalah hasil kesusastraan lama berupa puisi yang tidak tentu jumlah
barisnya dan digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk
menyembuhkan penyakit atau membut orang sakit, untuk menaklukkan
binatang buas dan lain-lain”.
a. Ciri
ciri mantra
Menurut Waluyo (dalam Susi, 2012:1)
ada beberapa ciri pokok mantra, yaitu:
1) Pemilihan
kata-kata yang sangat seksama
2) Bunyi-bunyi
di usahakan berulang-ulang dengan maksud memperkuat daya sugesti kata
3) Banyak
dipergunakan kata-kata yang kurang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dengan maksud memperkuat daya sugesti kata.
2. Pantun
Menurut R.O. Winsted, seorang pengkaji budaya
melayu menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang
mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata indah untuk
menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya.
Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat
kandungan maknanya.
Menurut Surana (2010:31) cirri-ciri pantun adalah :
1) Terdiri atas empat larik, berima silang
(a-b-a-b).
2) Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau
bagian objektif.
3) Biasanya berupa lukisan alam atau hal apa
saja yang dapat diambil sebagai kiasan.
4) Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau
bagian subjektif.
§
Jenis –
jenis pantun
Menurut
Abdul Rani (2006:23-27) mengklasifikasikan jenis-jenis pantun berdasarkan
isinya yaitu :
1) Pantun
Anak-Anak, terdiri dari : pantun anak-anak jenaka, pantun anak kedukaan, dan
pantun anak teka-teki,
2) Pantun
Muda-Mudi, terdiri dari : pantun muda mudi kejenakaan, pantun muda-mudi dagang,
pantun muda-mudi cinta kasih, dan pantun muda-mudi ejekan.
3) Pantun
Tua, terdiri dari : pantun tua kiasan, pantun tua nasihat, pantun tua adat,
pantun tua agama, dan pantun tua dagang
Contoh pantun
PANTUN JENAKA
Jiran sebelah tinggal
berdepan
Seorang
duda lama bercerai
Sejak ku beri satu senyuman
Pantang melihatku dia
melambai
3. Karmina
Karmina adalah
jenis puisi lama yang terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya untuk ungkapan
secara langsung. Biasanya puisi karmina disebut sebagai puisi kilat (Norma ,2014,
http://normayufebriana.mywapblog.com/karmina-pantun-kilat.xhtml).
a. Ciri-ciri karmina
Menurut Norma dalam
blognya http://normayufebriana.mywapblog.com/karmina-pantun-kilat.xhtml Ciri- cirri karmina adalah :
1) Terdiri dari 2 baris
2) Bersajak a-a atau b-b
3) Bersifat epik, mengisahkan seorang pahlawan
4) Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi
5) Semua baris diakhiri koma, kecuali baris
keempat diakhiri titik.
6) Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu
rayuan dan perintah
Contoh karmina
Dahulu
parang, sekarang besi
Dahulu
saying,sekarang benci
4. Syair
Menurut
Warren (2010 :37) syair adalah puisi lama yang terdiri atas 4(empat yang
berakhir dengan bunyi yang sama (berirama aaaa).
a.
Ciri-ciri
syair
Seperti yang
diutarakan Pakmono dalam blognya http://www.
pakmono.com/2014/12/ciri-ciri-syair-dan-pengertiannya---dari.html. Ciri-ciri syair
adalah :
1)
Syair tidak memiliki sampiran, seperti halnya
dalam pantun. Dengan kata lain, semua baris mengandung isi dan makna.
2)
Syair
tidak selesai dalam satu bait.
3)
Makna
syair ditentukan oleh bait-bait berikutnya (hampir sama dengan paragraf dalam
cerita).
4)
Pola rimanya a-a-a-a (rima sama).
5)
Irama terjadi pada setiap pertengahan baris
antara empat hingga enam suku kata.
5. Gurindam
Menurut Za`ba (
1962 ) gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap.
Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan digubahkan dalam bahasa yang
indah untuk dinyanyikan bagi tujuan hiburan.
a. Ciri-ciri gurindam
Menurut Thomson dalam
blognya http://jagadbebas.blogspot.co.id/2012/11/ciri-ciri-gurindam.html
cirri-ciri gurindam adalah
1)
Tiap suku kata terdiri atas dua baris
2)
Setiap suku kata pada tiap tiap baris tidak tetap (jumlah
kata-katanya tidak pasti dan umumnya terdiri dari 10-12 suku kata)
3)
Sajak dalam gurindam a-a (bersajak penuh), namun ada juga sebagian
gurindam yang tidak bersajak penuh.
4)
Baris kedua dalam gurindam adalah balasan dari baris pertama
5)
Gurindam berisikan tentang nasehat
6. Talibun
Menurut Ali (2006 :486) talibun
adalah sajak yang lebih dari empat baris,biasanya terdiri dari 6 atau 20 baris
yang bersamaan bunyi akhirnya. Berirama abc-abc,abcd-abcd,abcde-abcde,dan
seterusnya.
Ciri-ciri talibun
Menurut Jason Walker panggabean dalam blognya http://jasonwalke--rpanggabean.blogspot.co.id/2013//09/makalah-puisi-lama.html.Ciri-ciri dari talibun adalah :
1) Jumlah barisnya lebih dari empat
baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
2) Jika satu bait berisi enam baris,
susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
3) Jika satu bait berisi delapan baris,
susunannya empat sampiran dan empat isi.
4) Apabila enam baris sajaknya a – b –
c – a – b – c.
5) Bila terdiri dari delapan baris,
sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh Talibun :
Ayam kurik rambaian
tadung
Ekor melewat dalam padi
Ambillah sayak berilah
makan
Dalam daerah tujuh kampung
Tuan seorang tempat hati
Yang lair jadi
diharamkan
Siapa belangir ke tepian
Jangan dahulu balik
pulang
7.
Seloka
Seloka ialah pantun yang bersajak sama, seperti sajak
syair (a-a-a-a) Dr. C Hooykaas (dalam Nursisto, 2000:21) Seloka disebut pula
pantun berbingkai. Kalimat pada baris ke-2 dan ke-4 pada bait pertama datang
kembali pengucapannya pada kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua.
a.
Ciri-ciri
Menurut Jason Walker panggabean dalam blognya
http://jasonwalkerpanggabean. blogspot.co.id/2013/09/makalah-puisi-lama.html.
ciri-ciri seloka adalah :
1)
Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
2)
Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh seloka
Pasang berdua bunyikan tabuh---------baris 1
Anak gadis berkain
merah---------------baris 2
Supaya cedera jangan
tumbuh----------baris 3
Mulut manis kecindan
murah-----------baris 4
3.3.2
Karya
Sastra Baru
Karya
sastra baru adalah katya sastra yang
telah dipengaruhi oleh karya asing sehingga tidak asli lagi yang berkembang di
zaman modern (YusufBudiman,2013, http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/2013/05/sastra-lama-dan-sastra-baru.html).
Ciri -ciri karya sastra baru
Menurut Dr.J.S.Badudu cirri-ciri sastra baru adalah :
1)
Bentuk karya sastra baru berupa puisi bebas
dan kontemporer, seperti cerpen, novel, dram Indonesia.
2)
Bahasa
yang digunakan menggunakan bahasa keseharian dan sering dimasuki bahasa asing
kreatif.
3)
Tema yang diangkat seputar kemanusiaan,
kemasyarakatan, kehidupan modern, pergaulan remaja,dll
4)
Latar belakang penciptaan terpengaruh
kesusastraan barat, Budaya industri modern, hak cipta pengarang individu.
5)
Perkembangannya bersifat dinamis, melalui
media cetak dan audiovisual.
3.3.2.1.
Jenis- jenis karya sastra baru
1.Puis Baru:
Puisi baru adalah
pembaharuan dari puisi lama yang mendapat pengaruh dari barat. Dalam penyusunan
puisi baru mengenai rima dan jumlah baris setiap bait tidak terlalu
dipentingkan. Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam
segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Nama pengarang puisi baru sudah
dicantumkan. Rizal (2010:75).
a.
Ciri
–ciri puisi
Rizal (2010:75)
mengungkapkan, ciri-ciri puisi baru yaitu.
1)
Bentuknya rapi, simetris.
2)
Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
3)
Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan
syair meskipun ada pola yang lain.
4)
Sebagian besar puisi empat seuntai.
5)
Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis)
6)
Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian
besar) : 4-5 suku kata.
2.Prosa
Prosa adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh
palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. (Aminuddin, 2002:66).
a.
Ciri-ciri prosa
Seperti yang diutarakan Mutia Faradina yang tertera dalam
blognya http://mymutiafara.blogspot.co.id/2015/05/ciri-ciri-prosa-lama-dan-prosa-baru.html
Ciri ciri prosa adalah :
1)
Bentuknya bebas
Prosa
memiliki bentuk yang tidak terikat oleh bait, rima, baris. Bentuk prosa umumnya
dalam bentuk rangkaian kalimat-kalimat yang membentuk paragraf-paragraf seperti
dongeng, tambo, hikayat, dsb.
2)
Bahasa
bahasa
dalam prosa dipengaruhi oleh bahasa lain baik Melayu maupun bahasa barat.
3)
Tema
Prosa
memiliki tema sebagai dasar masalah yang akan dibahas baik istanasentris (dulu)
maupun masyarakatsentris (sekarang).
4)
Perkembangan
Perkembangan
prosa dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat yang statis maupun dinamis.
5)
Pengarang
Prosa
memiliki pengarang baik yang diketahui ataupun yang tidak (anonim).
6)
Cara penyajian
Prosa
dapat disajikan baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
7)
Pesan/amanat
Prosa
memiliki pesan moral yang akan disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
8)
Urutan peristiwa atau kejadian
3.3.2.2.
Jenis-jenis prosa
1.
Novel
Menurut Drs Jacob sumaryadi Novel ialah suatu bentuk sastra yang sangat
populer di dunia. Bentuk sastra yang satu ini paling banyak beredar dan
dicetak, karena daya komunitasnya yang sangat luas da lam masyarakat.
a.
Ciri-ciri Novel
Hendy (1993:225) menyebutkan ciri-ciri
novel sebagai berikut.
1.
Sajian cerita lebih panjang dari cerita pendek dan lebih pendek
dari roman, biasanya cerita dalam novel dibagi atas beberapa bagian.
2.
Bahan cerita diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat
dengan ramuan fiksi pengarang.
3.
Penyajian berita berlandas pada alur pokok atau alur utama yang
batang tubuh cerita, dan dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang bersifat
otonom (mempunyai latar tersendiri).
4.
Tema sebuah novel terdiri atas tema pokok (tema utama) dan tema
bawahan yang berfungsi mendukung tema pokok tersebut.
5.
Karakter tokoh-tokoh utama dalam novel berbeda-beda. Demikian juga
karakter tokoh lainnya. Selain itu, dalam novel dijumpai pula tokoh statis dan
tokoh dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan berwatak tetap sejak
awal hingga akhir. Tokoh dinamis sebaliknya, ia bisa mempunyai beberapa
karakter yang berbeda atau tidak tetap.
3.Cerpen
Menurut H. B.
Jassin cerpen ialah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian
terpenting yakni perkenalan, pertikaian dan penyelesaian
a.
Ciri ciri cerpen
Menurut Morris dalam Tarigan
(1985 : 177), ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut :
1)
Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat,
padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
2)
Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan,
toko, dan gerak (scena, character, and action).
3)
Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif,
dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).
4.Dongeng
Dongeng
adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak
masuk akal. Pendapat lain mengenai dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar
terjadi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh Nurgiantoro,
(2005:198 ).
a.
Ciri-ciri dongeng
Menurut
Danandjaja (2007: 3) yang mengemukakan bahwa ciri-ciri dongeng sebagai berikut
1)
Penyebaran dan
pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari
mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan
alat pembantu pengingat), dari
satu generasi ke generasi berikutnya;
2)
Disebarkan diantara
kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama;
ada
dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari
mulut ke mulut ( lisan);
3)
Bersifat anonim,
yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi;
4)
Biasanya mempunyai
bentuk berumus
atau berpola seperti kata klise, ungkapan-ungkapan tradisional, kalimat-kalimat
atau kata-kata pembukaan dan penutup baku;
5)
Mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama
suatu kolektif, sebagai alat pendidik,pelipur
lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang terpendam;
6)
Bersifat pralogis,
yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum;
7)
Menjadi milik bersama
dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan penciptanya yang pertama sudah tidak
diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa
memilikinya;
8)
Bersifat polos dan
lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat
dimengerti bahwa dongeng juga merupakan proyeksi emosi manusia yang paling
jujur manifestasinya
5.Biografi
Biografi merupakan
sebuah buku yang menceritakan kejadian-kejadian hidup seseorang. Lewat biografi
tersebut dapat ditemukan hubungan, keterangan arti dari sebuah tindakan
tertentu atau sebuah misteri yang melingkupi hidup seseorang, dan juga
merupakan sebuah penjelasan mengenai tindakan atau perilaku dalam hidupnya
(Muhammad Yovi,2015,http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-biografi-ciri-ciri-biografi-struktur-teks-biografi.html).
a. Ciri
ciri biografi
Seperti yang diutarakan Muhammad Yovi Adriansyah dalam
blognya http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-biografi-ciri-ciri-biografi-struktur-teks-biografi.html
ciri-ciri biografi adalah sebagai berikut :
1) Biografi
memiliki struktur yang terdiri atas : orientasi, peristiwa atau masalah, serta
reorientasi.
2) Biografi
memuat berdasarkan informasi fakta serta disajikan dalam bentuk narasi.
3) Faktualnya (fakta) berdasarkan pengalaman
hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi tersebut.
6.Drama
Benhart (dalam Taringan, 1984: 7)
menyatakan bahwa drama adalah suatu karangan dalam
prosa atau puisi yang disajikan dalam dialog atau pantomi, suatu cerita yang
mengandung konflik atau kontras seorang tokoh, terutama sebagai suatu cerita
yang diperuntukkan buat dipentaskan di panggung dramatik.
a. Unsur-unsur
Pembangun Drama
1). Unsur Intrinsik Drama
Menurut Fatmawati, (2010:12) unsur
intrinsik drama terdiri dari:
1) Alur
2) Tema
3) Tokoh
4) Latar
5) Dialog
6) Gaya Bahasa
2. Unsur Ekstrinsik Drama
1) Biografi Pengarang
2) Psikologi
3) Sosiologi
2.4 fungsi dari karya sastra
Dalam
menciptakan sebuah karya sastra memiliki fungsi yang bertujuan bagi para
pembaca dan pendengar. Seperti yang diutarakan oleh Muhamad Affandi dalam
blognya http://afandi-and-friend.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-hakekat-sastra.html
fungsi sastra adalah sebagai berikut :
1)
Fungsi rekreatif adalah memberikan kesangan
atau hiburan bagi pembacanya
2)
Fungsi didaktfi adalah memberikan wawasan
pengetahuan mengenai seluk-beluk kehidupan manusia bagi pembacanya
3)
Fungsi estetis adalah sastra mampu memberikan
keindahan pembacanya
4)
Fungsi moralitas adalah memberikan pengetahuan
bagi pembacanya mengenai moral yang baik dan buruk.
5)
Fungsi religius adalah sastra menghadirkan
karya yang didalamnya mengandung ajaran agama yang diteladani oleh
pembacanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Sastra
adalah adalah suatu ciptaan atau karangan yang
dibuat oleh seseorang dengan memiliki maksud dan tujuan tertentu. Karya
sastra banyak memiliki manfaat dalam kehidupan karena sastra dapat membuat kita
memahami kehidupan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan . Karya sastra berdasarkan periodesasinya
terbagi menjadi karya sastra lama dan baru. Setiap dari hasil karya-karya
sastra akan menimbulkan keindahan tersendiri jika kita memaknainya.
3.2 SARAN
Pada zaman modern saat ini banyak
masyarakat di indonesia khususnya dikalangan remaja berpikir bahwa karya sastra
bukanlah merupakan hal yang penting. Padahal dari karya sastra sendiri kita
dapat memahami dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Melalui tulisan-tulisan
dari hasil karya sastra itu sendiri dapat membentuk kepribadian baik pada diri
kita. Seharusnya pembelajaran mengenai sastra harus sudah ditanamkan sejak
dini.
3.3. Daftar
Pustaka
Kasisnawati-hp.2012. Makalah-Sastra-Indonesia-Untuk-Sma
.http://kasisnawati-hp.blogspot.co.id/2012/04/makalah-sastra-indonesia-untuk-sma.html.
diakses pada 9/12/2015 19.00.
Sriwislamaxdi2ty.2011.Pengertian-Serta-Bentuk-Bentuk-Sastra http://sriwislamaxdi2ty.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-serta-bentuk-bentuk-sastra.html
diakses pada 9/12/2015
19:26.
Claudiocaesar.2011.Bentuk-Bentuk-Karya-Sastra. http://claudiocaesar.blogspot.co.id/2011/03/bentuk-bentuk-karya-sastra.html. diakses pada 9/12/2015 19: 36.
Pendidikanku.net.2015.Pengertian-Sastra-Ciri-Ciri-Sastra. http://www.pendidikanku.net/2015/04/pengertian-sastra-ciri-ciri-sastra-dan.html.diakses
pada 9/12/2015 19:40.
Informasismpn9cimahi.2010.Karya-Sastra-lama. https://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2010/07/22/karya-sastra-lama/. Diakses pada 9/12.2015 19:50.
Rosyantisriwakatobi.2012.Contoh-Puisi-Lama. http://rosyantisriwakatobi.blogspot.co.id/2012/06/puisi-lama.html. diakses pada 9/12/2015 20:00.
Duniapuisi .2015.Contoh Puisi Lama.http://www.duniapuisi.com/2015/04/contoh-puisi-lama.html.diakses pada 9/12/2015 20:22.
Pengertianahli.2015.Syair-PengertianCiri-Contoh-Syair.http://www.pengertianahli.com/2015/04/syair-pengertian-ciri-contoh-syair.html. diakses pada 9/12/2015 20:30.
Eeci .2012. Pantun dan Seloka .http://eci-muachpinky.blogspot.co.id/2012/11/pantun-dan-seloka.html.diakses pada 9/12/2015 20:40.
Sastraindprojec.2015.Genre-Sastra-Prosa-Puisi- Drama.http://sastraindprojectblogspot.co.id/2015/05/genre-sastra-prosa-puisi-drama.html.diakses
pada 9/12/2015 21:00.
Seputar Pengetahuan.2015.Pengertian Novel Menurut Para Ahli. http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/pengertian-novel-menurut-para-ahli-dan.html.diakses pada 9/12/2015 21:40.
Dongeng.2015.Pengertian-Dongeng-Menurut-Para-
Ahli.http://dongengadalahcerita.blogspot.co.id/2015/06/8-pengertian-dongeng-menurut-para-ahli.html.
diakses pada 9/12/2015 22:00.
afriyuni,nanda.2015.pengertian-mantra. http://nandaafriyuni.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-mantra.html.diakses
pada 9/12/2015 22:23.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar