Text Select - Hello Kitty

Kamis, 01 Desember 2016



KARYA SASTRA

Oleh :

Nama                      : Tri Wahyuni
 Nim                        : 061530330290
Kelas                       : 1TB
Dosen pengampu   : Edi Suryadi,M.Pd.





JURUSAN tEKNIK ELEKTRO
program studi D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 Telpon : +620711353414
Fax :+62711355918 Web : http://
www.polsri.ac.id atau http://www.polisriwijaya.ac.id
Email :
info@polsri.ac.id








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang
Karya sastra.Karya sastra bukanlah hal baru yang pernah kita dengar.Sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai saat ini tentunya kita pasti sudah pernah membaca berbagai karya sastra. Pada dasarnya karya sastra banyak memberikan manfaat  kepada kita. Karena dari tulisan-tulisan karya tersebut banyak memberikan gambaran dan Rentetan pembelajaran pada hidup kita . Hal ini diungkapkan oleh Jobrahim, ed, (1994: 221) bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.
Karya sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan, diilhami, dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui bentuk bahasa(Hardjana,1985:10). Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Karya sastra yang baik adalah sebuah karya yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hubungan sastra dengan masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial (masyarakat), walaupun karya sastra meniru  alam dan dunia subjektif manusia (Wellek dan Warren, 1990:109) Karya sastra bukan hasil kerja lamunan belaka, melainkan juga penghayatan sastrawan terhadap kehidupan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab sebagai sebuah karya seni (Hadi W.M, 2008: 3).
Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Contoh dari karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama, sedangkan contoh karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra (Djojosuroto dan Pangkerego, 2000:12). Pada umumnya karya sastra dibagi  menjadi dua yaitu karya sastra lama dan karya sastra baru.Karya Sastra lama merupakan karya sastra yang berbentuk lisan atau ucapan, sering juga disebut sebagai sastra melayu yang proses terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang orang zaman dulu. Cerita-cerita tersebut banyak yang mengandung pelajaran serta hikmah yang dapat diambil oeh orang-orang yang mendengarnya.sedangkan karya sastra baru adalah karya-karya sastra yang hidup dan berkembang di kehidupan masyarakat modern. Sastra modern lahir setelah munculnya pergerakan nasional atau tidak berada pada zaman dahulu atau zaman kerajaan.  
Jenis dari karya sastra lama adalah seperti beragam jenis dan bentuk, baik syair maupun prosa, contohnya hikayat, beragam pantun, dongeng, legenda, dan mitos. Kita memiliki khasanah sastra klasik yang tersimpan dalam berbagai bahasa daerah di seluruh Indonesia (Rusyana, 1999:2). Karya sastra lama pada saat ini memang sudah jarang terlihat bentuk karyanya dikarenakan para remaja lebih menutup diri mengenai hal-hal yang berbau kesusastraan lama.akan tetapi karya sastra lama memiliki keindahan dan makna apabila kita memaknainya . Karya sastra yang telah lahir ribuan tahun yang lalu, masih menampilkan makna yang berbeda-beda sehingga tetap bermanfaat bagi masyarakat (Wahid, 2006). Jenis dari karya sastra baru adalah seperti puisi, drama ,cerpen,biografi,novel,essai dan kritik. Seperti yang bias kit abaca dan kita lihat pada saat ini bahwa karya-karya sastra baru sangat mudah ditemukan. Karya sastra baru itu sendiri lebih diminati oleh pembaca diindonesia terutama novel.  
Kita sendiri pasti sudah pernah membuat berbagai macam karya sastra seperti puis,gurindam, cerpen atau bahkan novel yang merupakan salah satu bentuk dari karya sastra. Dalam membuat karya sastra ada hal hal yang perlu kita perhatikan . seperti membuat puisi dengan aturan rima abab dan bersajak aabb. Akan tetapi kita belum banyak mengetahui apa saja bagian-bagian dari karya sastra itu sendiri  dan Bagaimana cara membuat karya sastra yang baik dan benar itu.


1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud karya sastra ?
2.      Apa saja Unsur-unsur dari karya sastra ?
3.      apa saja ciri-ciri dan jenis-jenis karya sastra lama dan baru ?
4.      Apa Fungsi dari karya sastra?


1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian,unsur , serta  ciri dan jenis-jenis karya sastra baru dan karya sastra lama.   


1.4 Manfaat
1.      Membuat para pembaca mengetahui secara mendalam tentang karya sastra
2.      Meningkatkan wawasan pembaca tentang bagian-bagian dari sastra
3.      Dapat membuat pembaca mengetahui unsur-unsur dari karya sastra
4.      Meningkatkan wawasan pembaca tentang cirri-ciri dan jenis-jenis karya sastra.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian sastra
Karya sastra merupakan pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan, diilhami, dan dirasakan seseorang mengenai segi-segi kehidupan yang menarik minat secara langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan manusia melalui bentuk bahasa(Hardjana,1985:10). Menurut Sumardjo dan Sumaini, salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Karya sastra yang baik adalah sebuah karya yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hubungan sastra dengan masyarakat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial (masyarakat), walaupun karya sastra meniru  alam dan dunia subjektif manusia (Wellek dan Warren, 1990:109) Karya sastra bukan hasil kerja lamunan belaka, melainkan juga penghayatan sastrawan terhadap kehidupan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab sebagai sebuah karya seni (Hadi W.M, 2008: 3).Mursal Ensten mendefinisikan “Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).” (1978:9). Di sisi lain Semi mengungkapkan  “Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.” (1988:8). Panuti Sudjiman mendefinisikan “Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam bagian isi, dan ungkapannya.” (1986:68). Plato dan Aristoteles mempunyai definisi tersendiri mengenai sastra, menurut Plato “Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.” Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.” diungkapkan oleh Aristoteles. Menurut Engleton sendiri (1988:4), sastra yang disebutnya adalah “Karya tulisan yang halus” (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjang tipiskan dan diterbitkan, dijadikan ganjil.
Dari definisi-definsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karya sastra adalah suatu ciptaan atau karangan yang  dibuat oleh seseorang dengan memiliki maksud dan tujuan tertentu.          
2.2 Unsur-Unsur Karya Sastra
Menurut Adrian dalam blognya http://aan7381.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-unsur-intrinsik-dan-unsur.html Secara umum karya sastra (modern) khususnya prosa memiliki dua unsur pokok, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra adalah unsur yang membangun suatu karya sastra dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik sastra adalah unsur luar yang memengaruhi suatu karya sastra.
2.2.1. Unsur Intrinsik
Menurut Adrian dalam blognya http://aan7381.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-unsur-intrinsik-dan-unsur.html Bagian-bagian dari unsur intrinsik sastra  yaitu:
1.      Tema adalah pokok pikiran pengarang, inti cerita karya sastra itu.
2.      Tokoh adalah lakon yang diperankan oleh seseorang dan memiliki karakteristik serta posisinya  sendiri dalam tiap cerita karya sastra. Tokoh berdasarkan karakteristik dan posisinya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.       Tokoh utama, tokoh yang menjadi fokus cerita, umumnya digambarkan dalam karakter protagonis.
b.      Tokoh sentral, tokoh yang menjadi sumber masalah dan penyebab adanya konflik cerita, umumnya digambarkan dalam karakter antagonis atau lawan dari protagonis.
c.       Tokoh pembantu, tokoh yang tidak terlibat langsung dalam konflik cerita, bersifat netral atau tidak memihak antara tokoh sentral dan tokoh utama. Dari segi karakter tokoh ini disebut tritagonis.
3.      Penokohan adalah perwujudan tokoh didasarkan pada fisik, mental, dan hubungan sosialnya dalam cerita karya sastra itu.
4.      Latar (setting) adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana kejadian cerita karya sastra itu.
5.      Alur (plot) adalah jalan cerita yang menunjukkan urutan tiap adegan dalam cerita  karya sastra itu. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.       alur maju        
b.      alur mundur                            
c.       alur campuran
Adapun bagian-bagian yang menjadi adegan dalam cerita tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pengenalan, pada bagian ini dipaparkan tema atau masalah dalam cerita.
2.      Konflik, pada bagian ini terjadi benturan antara tokoh utama dan tokoh sentral.
3.      Klimaks, pada bagian ini benturan yang terjadi antara dua pihak akan mengalami pucaknya.
4.      Antiklimaks, pada bagian ini suasana tegang akibat konflik yang memuncak perlahan mulai mereda.
5.       Penyelesaian, akhir cerita (happy ending atau sad ending).
6.      Sudut pandang (point of view) adalah cara pengarang bercerita, atau dapat pula dikatakan gambaran posisi pengarang pada cerita karya sastra. Sudut pandang dibedakan menjadi:
a.       Sudut pandang orang pertama (pengarang berada dalam cerita dan ikut berperan, aku-an):
b.      Pelaku utama (pengarang sendiri yang menjadi fokus cerita)
c.       Pelaku sampingan (pengarang hanya berperan sebagai pemeran sampingan, tidak terlibat langsung dalam masalah yang ada dalam cerita itu).
d.      Sudut pandang orang ketiga (pengarang berada di luar cerita, dia-an):
1.      Serba tahu (pengarang mengetahui tiap permasalahan yang terjadi dalam tiap adegan cerita).
2.      Pencerita (pengarang memiliki keterbatasan bercerita pada tiap adegan, umumnya narasi cerita dengan menggunakan sudut pandang ini terdapat beberapa kalimat pertanyaan yang diarahkan kepada pembaca/ penikmat karya sastra).
7.      Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra. Amanat umumnya bersifat objektif, atau dapat diartikan berbeda-beda pada tiap pembaca karya sastra itu disesuaikan dengan kebutuhan.

2.2.2. Unsur Ekstrinsik

Menurut Wellek & Warren (1956) Unsur ekstrinsik atau unsur luar yang memberi pengaruh pada suatu cerita karya sastra terdiri :
a.       Riwayat pengarang, yang meliputi kehidupan pribadinya baik pendidikan maupun hubungan sosial pengarang pada kehidupan nyata.
b.      Nilai-nilai kehidupan, seperti nilai moral (perilaku), nilai estetika (keindahan), nilai sosial (lingkungan dan masyarakat setempat), nilai budaya (adat dan kebiasaan), nilai religius (keyakinan), nilai pendidikan (ajaran-ajaran baik), dan nilai filosofi (pandangan hidup).

2.3. Jenis –jenis dari karya sastra lama dan baru
2.3.1. Karya Sastra Lama
            Karya Sastra lama merupakan karya sastra yang berbentuk lisan atau ucapan, sering juga disebut sebagai sastra melayu yang proses terjadinya berasal dari ucapan serta cerita orang dulu.(YusufBudiman,2013, http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/2013/05/sastra-lama-dan-sastra-baru.html).
Menurut Susi Wijiasti dalam blognya di http://susispenyosi.blogspot.co.id/2012/10/ciri-ciri-sastra-lma.html ciri-ciri karya sastra lama adalah :   
  1. Anonim (Tidak dikenal nama pengarangnya)
  2. Merupakan sastra lisan (disampaikan lewat mulut kemulut)
  3. Sangat terikat oleh aturan-aturan yang ada (terutama puisi)
  4. Sifatnya sertaris (tidak berkembang)
  5. Dibidang prosa kebanyakan bersifat khayal
  6. Ceritanya kebanyakan berpusat pada istana (istana sentris)
  7. Merupakan milik bersam
2.3.1.1. Jenis-jenis dari karya sastra lama
1.Puisi lama
Menurut Alisjahbana puisi lama adalah bagian dari kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat lama. Puisi lama masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut:
  1. Jumlah kata dalam 1 baris 
  2. Jumlah baris dalam 1 bait 
  3. Persajakan (rima) 
  4. Banyak suku kata di tiap baris
  5. Irama
2.3.1.2. Ciri - Ciri Puisi Lama
Menurut Yuby dalam blognya http://yuby-idea.blogspot.co.id/2013/01/contoh-jenis-dan-ciriiciri-puisi-lama.html ciri ciri puisi lama adalah sebagai berikut :
1.      Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonym
2.      Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam jenis sastra lisan
3.      Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.
2.3.1.3 Jenis-jenis puisi lama
1.      Mantra
Hasan (dalam Saprianto, 2011:7) menyatakan “Mantra adalah hasil kesusastraan lama  berupa puisi yang tidak tentu jumlah barisnya dan digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk menyembuhkan penyakit atau membut orang sakit, untuk menaklukkan binatang buas dan lain-lain”.
a.       Ciri ciri mantra
            Menurut Waluyo (dalam Susi, 2012:1) ada beberapa ciri pokok mantra, yaitu:
1)      Pemilihan kata-kata yang sangat seksama
2)      Bunyi-bunyi di usahakan berulang-ulang dengan maksud memperkuat daya sugesti kata
3)      Banyak dipergunakan kata-kata yang kurang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan maksud memperkuat daya sugesti kata.

2.      Pantun
Menurut R.O. Winsted, seorang pengkaji budaya melayu menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata indah untuk menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya.
Menurut Surana (2010:31) cirri-ciri pantun adalah :
1)      Terdiri atas empat larik, berima silang (a-b-a-b).
2)      Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau bagian objektif.
3)      Biasanya berupa lukisan alam atau hal apa saja yang dapat diambil sebagai kiasan.
4)      Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian subjektif.

§             Jenis – jenis pantun
Menurut Abdul Rani (2006:23-27) mengklasifikasikan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya yaitu :
1)      Pantun Anak-Anak, terdiri dari : pantun anak-anak jenaka, pantun anak kedukaan, dan pantun anak teka-teki,
2)      Pantun Muda-Mudi, terdiri dari : pantun muda mudi kejenakaan, pantun muda-mudi dagang, pantun muda-mudi cinta kasih, dan pantun muda-mudi ejekan.
3)      Pantun Tua, terdiri dari : pantun tua kiasan, pantun tua nasihat, pantun tua adat, pantun tua agama, dan pantun tua dagang
Contoh pantun
            PANTUN JENAKA
Jiran sebelah tinggal berdepan
Seorang duda lama bercerai
Sejak ku beri satu senyuman
Pantang melihatku dia melambai
                       
3.      Karmina
Karmina adalah jenis puisi lama yang terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya untuk ungkapan secara langsung. Biasanya puisi karmina disebut sebagai puisi kilat (Norma ,2014, http://normayufebriana.mywapblog.com/karmina-pantun-kilat.xhtml).

a.       Ciri-ciri karmina
Menurut Norma dalam blognya http://normayufebriana.mywapblog.com/karmina-pantun-kilat.xhtml Ciri- cirri karmina  adalah :
1)      Terdiri dari 2 baris
2)      Bersajak a-a atau b-b
3)      Bersifat epik, mengisahkan seorang pahlawan
4)      Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi
5)      Semua baris diakhiri koma, kecuali baris keempat diakhiri titik.
6)      Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah            

Contoh karmina
            Dahulu parang, sekarang besi
            Dahulu saying,sekarang benci

4.      Syair
Menurut Warren (2010 :37) syair adalah puisi lama yang terdiri atas 4(empat yang berakhir dengan bunyi yang sama (berirama aaaa).

a.       Ciri-ciri syair
Seperti yang diutarakan Pakmono dalam blognya http://www. pakmono.com/2014/12/ciri-ciri-syair-dan-pengertiannya---dari.html. Ciri-ciri syair adalah :
1)      Syair tidak memiliki sampiran, seperti halnya dalam pantun. Dengan kata lain, semua baris mengandung isi dan makna.
2)        Syair tidak selesai dalam satu bait.
3)       Makna syair ditentukan oleh bait-bait berikutnya (hampir sama dengan paragraf dalam cerita).
4)      Pola rimanya a-a-a-a (rima sama).
5)      Irama terjadi pada setiap pertengahan baris antara empat hingga enam suku kata.
                       
5.      Gurindam
Menurut Za`ba ( 1962 ) gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap. Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan digubahkan dalam bahasa yang indah untuk dinyanyikan bagi tujuan hiburan.

a.       Ciri-ciri gurindam
Menurut Thomson dalam blognya http://jagadbebas.blogspot.co.id/2012/11/ciri-ciri-gurindam.html  cirri-ciri gurindam adalah
1)      Tiap suku kata terdiri atas dua baris
2)      Setiap suku kata pada tiap tiap baris tidak tetap (jumlah kata-katanya tidak pasti dan umumnya terdiri dari 10-12 suku kata)
3)      Sajak dalam gurindam a-a (bersajak penuh), namun ada juga sebagian gurindam yang tidak bersajak penuh.
4)      Baris kedua dalam gurindam adalah balasan dari baris pertama
5)      Gurindam berisikan tentang nasehat 
                                   
6.      Talibun
Menurut Ali (2006 :486) talibun adalah sajak yang lebih dari empat baris,biasanya terdiri dari 6 atau 20 baris yang bersamaan bunyi akhirnya. Berirama abc-abc,abcd-abcd,abcde-abcde,dan seterusnya.

Ciri-ciri talibun
Menurut Jason Walker panggabean dalam blognya http://jasonwalke--rpanggabean.blogspot.co.id/2013//09/makalah-puisi-lama.html.Ciri-ciri dari talibun adalah :
1)      Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
2)      Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
3)      Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
4)      Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
5)      Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh Talibun :
Ayam kurik rambaian tadung            
Ekor melewat dalam padi
Ambillah sayak berilah makan
Dalam daerah tujuh kampung
Tuan seorang tempat hati       
Yang lair jadi diharamkan
Siapa belangir ke tepian
Jangan dahulu balik pulang

7.      Seloka
Seloka ialah pantun yang bersajak sama, seperti sajak syair (a-a-a-a) Dr. C Hooykaas (dalam Nursisto, 2000:21) Seloka disebut pula pantun berbingkai. Kalimat pada baris ke-2 dan ke-4 pada bait pertama datang kembali pengucapannya pada kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua.

a.       Ciri-ciri
Menurut Jason Walker panggabean dalam blognya http://jasonwalkerpanggabean. blogspot.co.id/2013/09/makalah-puisi-lama.html. ciri-ciri seloka adalah :
1)      Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
2)      Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

Contoh seloka
                        Pasang berdua bunyikan tabuh---------baris  1
Anak gadis berkain merah---------------baris 2
Supaya cedera jangan tumbuh----------baris  3
Mulut manis kecindan murah-----------baris  4

3.3.2        Karya Sastra Baru
Karya sastra baru  adalah katya sastra yang telah dipengaruhi oleh karya asing sehingga tidak asli lagi yang berkembang di zaman modern (YusufBudiman,2013, http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/2013/05/sastra-lama-dan-sastra-baru.html).

Ciri -ciri karya sastra baru
Menurut Dr.J.S.Badudu cirri-ciri sastra baru adalah :
1)      Bentuk karya sastra baru berupa puisi bebas dan kontemporer, seperti cerpen, novel, dram Indonesia.
2)       Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa keseharian dan sering dimasuki bahasa asing kreatif.
3)      Tema yang diangkat seputar kemanusiaan, kemasyarakatan, kehidupan modern, pergaulan remaja,dll
4)      Latar belakang penciptaan terpengaruh kesusastraan barat, Budaya industri modern, hak cipta pengarang individu.
5)      Perkembangannya bersifat dinamis, melalui media cetak dan audiovisual.
           
3.3.2.1. Jenis- jenis karya sastra baru

1.Puis Baru:
Puisi baru adalah pembaharuan dari puisi lama yang mendapat pengaruh dari barat. Dalam penyusunan puisi baru mengenai rima dan jumlah baris setiap bait tidak terlalu dipentingkan. Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Nama pengarang puisi baru sudah dicantumkan. Rizal (2010:75).

a.       Ciri –ciri  puisi
Rizal (2010:75) mengungkapkan, ciri-ciri puisi baru yaitu.
1)      Bentuknya rapi, simetris.
2)      Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
3)      Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
4)      Sebagian besar puisi empat seuntai.
5)      Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
6)      Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

                       
2.Prosa
Prosa adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. (Aminuddin, 2002:66).

a.       Ciri-ciri prosa
Seperti yang diutarakan Mutia Faradina yang tertera dalam blognya http://mymutiafara.blogspot.co.id/2015/05/ciri-ciri-prosa-lama-dan-prosa-baru.html
Ciri ciri prosa adalah  :
1)      Bentuknya bebas
Prosa memiliki bentuk yang tidak terikat oleh bait, rima, baris. Bentuk prosa umumnya dalam bentuk rangkaian kalimat-kalimat yang membentuk paragraf-paragraf seperti dongeng, tambo, hikayat, dsb.
2)      Bahasa
bahasa dalam prosa dipengaruhi oleh bahasa lain baik Melayu maupun bahasa barat.
3)      Tema
Prosa memiliki tema sebagai dasar masalah yang akan dibahas baik istanasentris (dulu) maupun masyarakatsentris (sekarang).
4)      Perkembangan
Perkembangan prosa dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat yang statis maupun dinamis.
5)      Pengarang
Prosa memiliki pengarang baik yang diketahui ataupun yang tidak (anonim).
6)      Cara penyajian
Prosa dapat disajikan baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
7)      Pesan/amanat
Prosa memiliki pesan moral yang akan disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
8)      Urutan peristiwa atau kejadian

           
3.3.2.2. Jenis-jenis prosa

1.      Novel
Menurut Drs Jacob sumaryadi Novel ialah suatu bentuk sastra yang sangat populer di dunia. Bentuk sastra yang satu ini paling banyak beredar dan dicetak, karena daya komunitasnya yang sangat luas da lam masyarakat.

a.       Ciri-ciri Novel
Hendy (1993:225) menyebutkan ciri-ciri novel sebagai berikut.
1.      Sajian cerita lebih panjang dari cerita pendek dan lebih pendek dari roman, biasanya cerita dalam novel dibagi atas beberapa bagian.
2.      Bahan cerita diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan ramuan fiksi pengarang.
3.      Penyajian berita berlandas pada alur pokok atau alur utama yang batang tubuh cerita, dan dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang bersifat otonom (mempunyai latar tersendiri).
4.      Tema sebuah novel terdiri atas tema pokok (tema utama) dan tema bawahan yang berfungsi mendukung tema pokok tersebut.
5.      Karakter tokoh-tokoh utama dalam novel berbeda-beda. Demikian juga karakter tokoh lainnya. Selain itu, dalam novel dijumpai pula tokoh statis dan tokoh dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan berwatak tetap sejak awal hingga akhir. Tokoh dinamis sebaliknya, ia bisa mempunyai beberapa karakter yang berbeda atau tidak tetap.

3.Cerpen
Menurut H. B. Jassin cerpen ialah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian dan penyelesaian

a.       Ciri ciri cerpen
Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut :
1)      Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
2)      Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
3)      Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).

4.Dongeng
 Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal. Pendapat lain mengenai dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh Nurgiantoro, (2005:198 ).
a.       Ciri-ciri dongeng
Menurut Danandjaja (2007: 3) yang mengemukakan bahwa ciri-ciri dongeng sebagai berikut
1)      Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat), dari satu generasi ke generasi berikutnya;
2)      Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama;
ada dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari mulut ke mulut ( lisan);
3)      Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi;
4)      Biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise, ungkapan-ungkapan tradisional, kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup baku;
5)      Mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif, sebagai alat pendidik,pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang terpendam;
6)      Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum;
7)      Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya;
8)      Bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat dimengerti bahwa dongeng juga merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya 

5.Biografi
Biografi merupakan sebuah buku yang menceritakan kejadian-kejadian hidup seseorang. Lewat biografi tersebut dapat ditemukan hubungan, keterangan arti dari sebuah tindakan tertentu atau sebuah misteri yang melingkupi hidup seseorang, dan juga merupakan sebuah penjelasan mengenai tindakan atau perilaku dalam hidupnya (Muhammad  Yovi,2015,http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-biografi-ciri-ciri-biografi-struktur-teks-biografi.html).

a.       Ciri ciri biografi
Seperti yang diutarakan Muhammad Yovi Adriansyah dalam blognya http://woocara.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-biografi-ciri-ciri-biografi-struktur-teks-biografi.html ciri-ciri biografi adalah sebagai berikut :

1)      Biografi memiliki struktur yang terdiri atas : orientasi, peristiwa atau masalah, serta reorientasi.
2)      Biografi memuat berdasarkan informasi fakta serta disajikan dalam bentuk narasi.
3)       Faktualnya (fakta) berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi tersebut.

6.Drama
Benhart (dalam Taringan, 1984: 7) menyatakan bahwa drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang disajikan dalam dialog atau pantomi, suatu cerita yang mengandung konflik atau kontras seorang tokoh, terutama sebagai suatu cerita yang diperuntukkan buat dipentaskan di panggung dramatik.
a. Unsur-unsur Pembangun Drama
       1). Unsur Intrinsik Drama
            Menurut Fatmawati, (2010:12) unsur intrinsik drama terdiri dari:
1)      Alur
2)       Tema
3)      Tokoh
4)      Latar
5)      Dialog
6)      Gaya Bahasa
 2. Unsur Ekstrinsik Drama
            Menurut Yusi Rosdiana (2007:8.22), unsur ekstrinsik drama terdiri dari:
1)      Biografi Pengarang
2)       Psikologi
3)      Sosiologi
2.4   fungsi dari karya sastra
            Dalam menciptakan sebuah karya sastra memiliki fungsi yang bertujuan bagi para pembaca dan pendengar. Seperti yang diutarakan oleh Muhamad Affandi dalam blognya http://afandi-and-friend.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-hakekat-sastra.html fungsi sastra adalah sebagai berikut :
1)       Fungsi rekreatif adalah memberikan kesangan atau hiburan bagi pembacanya 
2)       Fungsi didaktfi adalah memberikan wawasan pengetahuan mengenai seluk-beluk kehidupan manusia bagi pembacanya
3)       Fungsi estetis adalah sastra mampu memberikan keindahan pembacanya
4)       Fungsi moralitas adalah memberikan pengetahuan bagi pembacanya mengenai moral yang baik dan buruk.
5)       Fungsi religius adalah sastra menghadirkan karya yang didalamnya mengandung ajaran agama yang diteladani oleh pembacanya.  





BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Sastra adalah adalah suatu ciptaan atau karangan yang  dibuat oleh seseorang dengan memiliki maksud dan tujuan tertentu. Karya sastra banyak memiliki manfaat dalam kehidupan karena sastra dapat membuat kita memahami kehidupan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan  . Karya sastra berdasarkan periodesasinya terbagi menjadi karya sastra lama dan baru. Setiap dari hasil karya-karya sastra akan menimbulkan keindahan tersendiri jika kita memaknainya.

3.2  SARAN

            Pada zaman modern saat ini banyak masyarakat di indonesia khususnya dikalangan remaja berpikir bahwa karya sastra bukanlah merupakan hal yang penting. Padahal dari karya sastra sendiri kita dapat memahami dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Melalui tulisan-tulisan dari hasil karya sastra itu sendiri dapat membentuk kepribadian baik pada diri kita. Seharusnya pembelajaran mengenai sastra harus sudah ditanamkan sejak dini.




3.3. Daftar Pustaka


Kasisnawati-hp.2012. Makalah-Sastra-Indonesia-Untuk-Sma .http://kasisnawati-hp.blogspot.co.id/2012/04/makalah-sastra-indonesia-untuk-sma.html. diakses pada 9/12/2015 19.00.
Claudiocaesar.2011.Bentuk-Bentuk-Karya-Sastra. http://claudiocaesar.blogspot.co.id/2011/03/bentuk-bentuk-karya-sastra.html. diakses pada 9/12/2015 19: 36.
Rosyantisriwakatobi.2012.Contoh-Puisi-Lama. http://rosyantisriwakatobi.blogspot.co.id/2012/06/puisi-lama.html. diakses pada 9/12/2015 20:00.
Duniapuisi .2015.Contoh Puisi Lama.http://www.duniapuisi.com/2015/04/contoh-puisi-lama.html.diakses pada 9/12/2015 20:22.
Pengertianahli.2015.Syair-PengertianCiri-Contoh-Syair.http://www.pengertianahli.com/2015/04/syair-pengertian-ciri-contoh-syair.html. diakses pada 9/12/2015 20:30.
Eeci .2012. Pantun dan Seloka .http://eci-muachpinky.blogspot.co.id/2012/11/pantun-dan-seloka.html.diakses pada 9/12/2015 20:40.
Sastraindprojec.2015.Genre-Sastra-Prosa-Puisi- Drama.http://sastraindprojectblogspot.co.id/2015/05/genre-sastra-prosa-puisi-drama.html.diakses pada 9/12/2015 21:00.
Seputar Pengetahuan.2015.Pengertian Novel Menurut Para Ahli. http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/pengertian-novel-menurut-para-ahli-dan.html.diakses pada 9/12/2015 21:40.
Dongeng.2015.Pengertian-Dongeng-Menurut-Para- Ahli.http://dongengadalahcerita.blogspot.co.id/2015/06/8-pengertian-dongeng-menurut-para-ahli.html. diakses pada 9/12/2015 22:00.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar